Senin, 03 Desember 2012

penelitiaan pendidikan matematika BAB lll



BAB III
METODE PENELITIAN

3.1               Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang menggunakan sampel. Penelitian ini dilaksanakan pada dua kelompok yaitu pada kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2. Kelompok eksperimen 1 adalah kelompok sampel yang diberikan perlakuan khusus dalam kegiatan pembelajarannya, yaitu pembelajaran kooperatif tipe STAD. Sedangkan kelompok eksperimen 2 adalah kelompok sampel yang digunakan sebagai pembanding yang dalam kegiatan pembelajarannya menggunakan pembelajaran kooperatif tipe TGT.
3.2              Rancangan Penelitian
3.2.1    Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari “sesuatu” yang dikenakan pada subjek selidik. Dengan kata lain, penelitian eksperimen mencoba meneliti ada tidaknya hubungan sebab akibat (Arikunto, 1998: 272).
3.2.2 Variabel Penelitian
Penelitian ini melibatkan dua variabel yaitu variabel bebas (X) dan variabel tergantung (Y). Variabel bebas (X) berupa model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan TGT. Sedangkan variabel tergantung (Y) adalah hasil belajar siswa.
Hubungan kedua variabel tersebut ditunjukkan pada gambar berikut:
X
Y
 


Gambar 3.2.2
Hubungan Variabel X dan Y
3.2.3    Desain Penelitian
Adapun desain penelitian eksperimen ini adalah pretest-posttest control group design dengan satu macam perlakuan yang dapat diperluas dengan melibatkan lebih dari satu perlakuan (Suryabrata, 2006: 106). Desain penelitian tersebut dapat digambarkan dalam tabel berikut ini.
Tabel 3.2.3
Tabel Desain Penelitian
Group
Pretest
Treatment
Posttest
First Exp. Group
T1
Xa
T2
Second Exp. Group
T1
Xb
T2




Keterangan :
Xa           = Pembelajaran kooperatif tipe STAD
Xb          = Pembelajaran kooperatif tipe TGT
T1           = Skor hasil pretest
T2         = Skor hasil posttest

3.3              Definisi Operasional Variabel Penelitian
            Variabel merupakan objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Arikunto, 2006: 96). Dalam penelitian ini variabel meliputi dua variabel yang terdiri dari model pembelajaran kooperatif dan hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Palangka Raya tahun ajaran 2012/2013. Untuk menghindari   yang terdapat dalam penelitian ini maka perlu dijelaskan beberapa definisi berikut :
1. Model pembelajaran kooperatif adalah prosedur belajar secara kelompok dengan menerapkan prinsip-prinsip belajar kelompok tipe STAD dan TGT.
2. Skor tes awal adalah skor tes materi yang diperoleh siswa sebelum dilaksanakan pembelajaran yang merupakan hasil pretes.
3. Hasil belajar adalah skor yang diperoleh melalui tes akhir atau postes setelah dilaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD maupun model pembelajaran kooperatif tipe TGT.

3.4              Populasi dan Sampel
3.4.1    Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Palangka Raya semester 2 tahun ajaran 2012/ 2013 yang terdiri dari empat kelas dengan jumlah siswa adalah 120 siswa. Jumlah siswa pada masing-masing kelas adalah 30 orang.
3.4.2    Sampel
            Dalam penelitian ini diambil dua kelas sebagai sampel, yaitu  kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2. Kelompok eksperimen 1, yaitu kelas VII B dan kelompok eksperimen 2 atau pembanding, yaitu kelas VII D. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Cluster Sampling. Ahmed (2009: 2)  menyatakan bahwa dalam cluster sampling, cluster yaitu sekelompok elemen populasi merupakan unit sampling, bukan elemen tunggal dari populasi. Dalam pengambilan sampel ini, populasi dibagi menjadi beberapa kelompok atau cluster. Sampel dipilih secara acak karena tidak ada kelas unggulan pada populasi dan anggota populasi homogen sehingga semua kelas pada populasi mempunyai peluang yang sama untuk terambil menjadi sampel.
3.5  Instrumen Penelitian
3.5.1 Pengembangan Instrumen
            Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa tes tertulis bentuk uraian (esai).Adapun langkah-langkah pengembangan instrumen penelitian yaitu, 1) Penyusunan kisi-kisi butir soal yang mengacu pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) matematika, 2) Menyusun butir soal tes dan pedoman penyekoran, 3) Instrumen diujicobakan di kelas lain yang tidak termasuk sampel, 4) Menganalisis data hasil uji coba instrumen untuk mengetahui validitas dan realiabilitas butir soal.
Di bawah ini adalah kisi-kisi instrumen tes yang digunakan untuk menyusun instrumen tes akhir.
Tabel 3.6.1: Kisi-Kisi Instrumen
Satuan Pendidikan                                           :    SMP
Kelas/Semester                                                 :    VIII/ Genap
Mata Pelajaran                                                  :    Matematika
Bentuk Soal                                                      :    Uraian
Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran
Indikator
Banyak
Soal
·    Menghitung luas dan keliling bangun datar
Luas dan keliling ersegi panjang
·       Menemukan sifat-sifat persegi panjang.
·       Menemukan rumus luas dan keliling persegi panjnag.
·       Menghitung luas dan keliling persgi panjang
3

3


4


Berikut contoh soal beserta pedoman penskoran.
Soal:
Sebuah persegi panjang memiliki ukuran panjang 25 cm dan lebar 12 cm. berapakah luas persegi panjang tersebut?
jawab:
Diketahui: panjang (p) =15 cm                                                                 1
                  lebar (l) = 4 cm                                                                        1
                                                                                                            
Ditanya: luas persegi panjang (L) ?                                                           2 

Penyelesaian:
Luas persegi panjang = p x l                                                                     3  
     = 25 x 12
     = 300 cm²                                                              3
                                                                                       
                                                                                       
Jadi, luas persegi panjang tersebut adalah 300 cm².                                     
Skor total =10

3.5.2    Validitas Instrumen
Validitas didefinisikan sebagai ukuran seberapa cermat suatu tes memerlukan fungsi ukurnya. Tes hanya dapat melakukan fungsinya dengan cermat kalau ada “sesuatu” yang diukurnya. Jadi,  untuk dikatakan valid, tes harus mengukur sesuatu dan melakukannya dengan cermat (Azwar, 1986: 55). Untuk menguji validitas instrumen penelitian ini digunakan rumus indeks kesukaran dan daya pembeda.
Indeks kesukaran atau derajat kesukaran merupakan bilangan yang menunjukkan seberapa besar kesukaran dalam soal. Menurut Azwar (1996, 134). indeks kesukaran aitem merupakan rasio antara penjawab aitem dengan benar dan banyaknya penjawab aitem. Formulasi indeks kesukaran aitem adalah:
Keterangan:
= banyaknya siswa yang menjawab aitem denagn benar.
N = banyaknya siswa yang menjawab aitem.
Kriteria Indeks Kesukaran, yaitu:
0,00 ≤ IK < 0,30         Soal digolongkan sukar
0,30 ≤ IK < 0,70         Soal digolongkan sedang
0,70 ≤ IK ≤ 0,10         Soal digolongkan mudah
            Sedangkan daya diskriminasi (daya beda) adalah kemampuan aitem dalam membedakan antar siswayang mempunyai kemampuan tinggi (dalam hal ini diwakili oleh mereka yang termasuk Kelompok Tinggi) dan siswa yang mempunyai kemampuan rendah (diwakili oleh mereka yang termasuk dalam Kelompok Rendah). Formulasi daya diskrimiansi aitem adalah:
Keterangan:
= banyaknya penjawab aitem dengan benar dari Kelompok Tinggi
= banyaknya penjawab aitem dengan benar dari Kelompok Rendah
= banyaknya penjawab dari Kelompok Tinggi
= banyaknya penjawab dari Kelompok Rendah. (Azwar, 1996: 138)
Kriteria daya pembeda yaitu :
-1,00  DP  0,20            Soal digolongkan jelek
0,20  DP  0,40             Soal digolongkan cukup
0,40  DP  0,70             Soal digolongkan baik
0,70  DP  1,00             Soal digolongkan baik sekali (Arikunto, 2008 : 218).
Sebuah soal dikatan valid jika memiliki 0,30  IK  0,70 dan DP  0,40. Alasan penetapan validitas soal tersebut adalah sebagai berikut :
-     IK  0,25, agar soal tidak terlalu banyak yang sukar.
-     IK  0,75, agar soal tidak terlalu banyak yang mudah.
-     DP  0,40, agar butir soal yang diperoleh adalah butir soal yang baik.

3.5.3      Reliabiltas Instrumen
Reliabilitas adalah pengukuran yang dapat menghasilkan data yang reliabel artinya sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya (Azwar, 1996: 180). Untuk menguji reliabilitas instrumen penelitian yang berbentuk tes uraian digunakan rumus Alpha (Arikunto, 2008: 109), yaitu:
Rumus varians item soal:

Rumus varians total:
Keterangan:
r11        = Reliabilitas instrumen
n          = banyak butir soal
N         = banyak siswa
= jumlah varians butir
       = varians total
x          = total skor pada masing-masing butir soal
Kriteria yang digunakan untuk menyatakan soal adalah reliabel apabila r11³ 0,70.   
3.6        Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa soal uraian. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam pengumpulan dan pengolahan data, yaitu:
1.        Persiapan, meliputi  menentukan sampel penelitian, menyusun kisi-kisi instrumen, menyusun instrumen berdasarkan kisi-kisi, melaksanakan uji coba instrumen pada kelas yang bukan sampel, menganalisis hasil uji coba instrumen, menetapkan soal yang digunakan untuk pengambilan data.
2.        Pelaksanaan penelitian, meliputi mengadakan pretest untuk menguji normalitas dan homogenitas sampel, melaksanakan kegiatan pembelajaran kooperatif tipe STAD pada kelompok eksperimen 1 dan pembelajaran kooperatif tipe TGT pada kelompok eksperimen 2, mengadakan posttest untuk mengetahui hasil belajar siswa.
3.        Pengolahan data hasil penelitian, meliputi memberikan skor pada masing-masing sampel, menganalisis data hasil penelitian (uji hipotesis hasil penelitian), menarik kesimpulan.
3.7       Teknik Analisis Data
Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar matematika siswa yang diajarkan dengan pembelajaran kooperatif tipe STAD dan pembelajaran kooperatif tipe TGT digunakan uji perbedaan dua rata-rata. Nilai rata–rata diperoleh dari hasil pretest dan posttest yang dilakukan oleh peserta tes setelah kedua sampel diberi perlakuan yang berbeda.
3.7.1    Uji Hipotesis
Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji dua pihak (two tail test), yaitu sebagai berikut:
H0 : Tidak terdapat perbedaan hasil belajar matematika siswa antara yang diajarkan dengan pembelajaran kooperatif tipe STAD dan yang diajarkan dengan pembelajaran kooperatif tipe TGT.
Ha :   Terdapat perbedaan hasil belajar matematika siswa antara yang diajarkan dengan pembelajaran kooperatif tipe STAD dan yang diajarkan dengan pembelajaran kooperatif tipe TGT.
H0   :  µ1  =  µ2
Ha   :  µ1    µ2
Keterangan :
µ1 = Hasil belajar matematika siswa yang diajarkan dengan pembelajaran kooperatif tipe STAD.
µ2 = Hasil belajar matematika siswa yang diajarkan dengan pemebelajaran kooperatif tipe TGT.
Sesuai dengan rancangan penelitian dan hipotesis yang diajukan, maka data dianalisis dengan teknik analisis kovarian (anakova). Teknik analisis kovarian yang digunakan adalah sebagaimana yang dikemukakan (Sudjana, 2002: 344-347).
Total :
Txx =   dengan N = i
Tyy =
Txy =
Perlakuan :
Pxx =
Pyy =
Pxy =
Kekeliruan/ galat :
Exx = Txx – Pxx
Eyy = Tyy – Pyy
Exy = Txy – P­xy­
Perhitungan jumlah kuadrat-kuadrat dan jumlah kuadrat-kuadrat total dengan kuadrat kekeliruan  dan kuadrat-kuadrat total  ( ) :
JE   = Exy
   = Tyy
Perhitungan derajat bebas (db) :
db total =  N – a
db­P      =  a – 1
db­E      =  N – a – 1
Perhitungan (KT) :
E  = 
P  = 
Perhitungan harga F :
F  =
Tabel 3.7.1
Daftar Anakova untuk Faktor Tunggal dengan Sebuah Kovarian
Sumber Variasi
Dk
Jumlah Kuadrat-kuadrat dan Produk Silang
Disesuaikan (Dikoreksi) karena Regresi
X
XY
Y
Y
dk
KT
Perlakuan

Galat
a – 1

N – 1
Pxx

Exx
Pxy

Exy
Pyy

Eyy


JE


N – a - 1


E  = 

Total
N – 1
Txx
Txy
Tyy
JE
N - 2

Perlakuan Disesuaikan

JE - JE
a - 1
P  = 

Keterangan :                                                                                                               
X         =  pretest
Y         =  posttest
XY      =  rata-rata pretest dan posttest
N         =  jumlah data
a          =  banyaknya kelompok perlakuan
Kriteria pengujian:
·           Jika F > Ftabel pada taraf signifikan 5 % dengan dk = V1 dan V2, V1 = α – 1 dan V2 = N – α – 1, maka H0 ditolak dan Ha diterima.
·           Jika sebaliknya yakni F ≤ Ftabel pada taraf signifikan 5 % maka H0 diterima dan Ha ditolak.

3.8         Uji Persyaratan Analisis
3.8.1    Uji Normalitas
Uji normalitas dimaksudkan untuk menguji normal tidaknya sebaran data hasil penelitian yang akan dianalisis, terutama dalam penentuan penggunaan statistik parametrik atau non parametrik. Pengujian terhadap normal tidaknya penyebaran data pada penelitian ini menggunakan rumus Chi Kuadrat (Sugiyono, 2007: 104).
Keterangan:
  = Chi Kuadrat
f0     = Frekuensi observasi (frekuensi sesuai keadaan)
fh     = Frekuensi harapan
Kriteria pengujian dengan membandingkan nilai hitung dan tabel pada signifikan 5% dengan db (n – 1), yaitu:
·           Jika harga hitung   tabel, berarti data mengikuti distribusi normal.
·           Jika harga hitung  > tabel, berarti data tidak mengikuti distribusi normal.

3.8.2    Uji Homogenitas
Uji homogenitas varians digunakan untuk mengetahui apakah sampel, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok pembanding, mempunyai varians yang sama atau tidak. Jika kedua kelompok mempunyai varians yang sama besar dinamakan varians yang homogen.
Hipotesis yang digunakan untuk menguji homogenitas varians adalah:
H0        :  =  (kedua varians homogen)
Ha        :    (kedua varians heterogen)
Rumus yang digunakan untuk uji homogenitas varians (Sugiyono, 2007: 167) adalah :
Keterangan:
F  =  nilai distribusi F yang dihitung.
Kriteria pengujian :
·           Jika Fhitung < Ftabel,maka varians tersebut homogen.
·           Jika FhitungFtabel, maka varians tersebut heterogen.
Ftabel  pada db pembilang (n1- 1) dan db penyebut (n2 - 1) dengan taraf signifikan 5%.






0 komentar:

Posting Komentar